Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang Melalui Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Siswa Kelas V SDN Suko Kecamatan Sukodono Sidoarjo
Abstract
Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, satu diantaranya adalah kemahiran siswa untuk belajar mandiri dan memantau kegiatan belajar mereka sendiri. Kemampuan belajar akan maksimal jika siswa berupaya untuk memilih kemauan dan menyerap informasi yang baru, didukung adanya informasi yang bermutu sehingga tercipta aktivitas untuk berkreativitas, merefleksikan kegiatan belajar dan menyimak ketuntasan yang dicapai, serta didukung suasana pembelajaran yang kondusif yang memungkinkan siswa dapat belajar sesuai gaya belajar yang dimiliki dan tidak kalah penting tersedianya waktu belajar yang cukup dan tercukupinya sarana dan prasarana belajar. Berdasarkan hasil angket sebelum penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa akan belajar jika diberi tugas oleh guru. Siswa belum mampu mengambil makna dari belajar, kemauan siswa untuk mengembangkan kreativitasnya masih rendah, kegiatan belajar siswa masih tergantung pada guru. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrumen tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tentang Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjahahan Belanda dan Jepang melalui strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing pada siswa Kelas V, SDN Suko Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dalam meningkatkan hasil belajar Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjahahan Belanda dan Jepang ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 74,64; siklus II 81,43; dan siklus III 86,79. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 64,29%, siklus II 85,71%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
References
Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research In Education. Boston: Allyn & Bacon.
Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
John M. Echols. 1990. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Kusaeri, S. 2001. Pendekatan Konstruktivis dan Kendalanya dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah. Vol. 3 No. 9, 10 Tahun 2001.
Miles, M.B. dan Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong, L.J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito.
Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Malang: Universitas Negeri Malang.
Nurhadi & Senduk, G.A. 2003. Pembelajaran Kontektual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Spradley, J.P. 1980. Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Sukirin. 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta.
Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Zamroni. 2000. Panduan Kurikulum Metode Alternatif Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Dikdasmen
Copyright (c) 2019 WKP

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Abstract views : 88







