Peningkatan Hasil Belajar Mempraktikkan Keterampilan Teknik Tolak Peluru Melalui Pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS) Siswa Kelas VI SDN Mojoruntut 1 Kecamatan Krembung
Abstract
Penguasaan konsep Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru) bagi siswa Kelas VI pada semester I diharapkan telah menguasai materi ajar dan diharapkan memiliki nilai yang tinggi. Sehingga jika timbul hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan harus segera dicarikan cara pemecahan. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 50,00% siswa Kelas VI SDN Mojoruntut 1 Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo belum memahami konsep Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru). Hal ini didukung dengan adanya nilai ulangan harian dengan rerata 55,00 dan 50,00% siswa belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit), dan setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan jurnal. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Meningkatkan penguasaan konsep Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru) melalui pembelajaran Olah Pikir Sejoli, 2) Mengetahui kemampuan guru dalam upaya merenovasi pelaksanaan pelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan melalui pengembangan model pembelajaran, 3) Memperluas wawasan guru terhadap perlunya pengembangan model pembelajaran, 4) Mengetahui peningkatan hasil belajar Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan khususnya Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru) dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS). Hal ini dapat dibuktikan adanya kenaikan nilai rerata kelas dalam setiap siklusnya. Masing-masing adalah, pada siklus I 71,67, siklus II 79,17, dan siklus III 84,58. Peningkatan ini juga diikuti dengan kenaikan tingkat ketuntasan belajar yaitu pada siklus I siswa yang dinyatakan tuntas belajar adalah 66,67%, siklus II 83,33% dan siklus III 100%.
References
Abdurrahman, M., & Bintoro, T. 2000. Memahami dan Menangani Siswa dengan Problema dalam Belajar : Pedoman Guru. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SLTP, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Dirjen Dikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional.
Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Miles, M.B., & Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia Jakarta.
Moleong, L. J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito
Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang
Noehi, Nasution. 1999. Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suyatno. 2008. Diposting 04.46.00
Soekamto, H. 2001. Peranan Strategi Pembelajaran yang Menekankan pada Aktivitas Siswa dalam Meningkatkan Minat dan Prestasi Siswa Mata Pelajaran IPS-Geografi. Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah. Vol. 3 No. 9, 10.
Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.
Copyright (c) 2019 WKP

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Abstract views : 109







