Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Reproduksi Pada Tumbuhan Dan Hewan Melalui Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) Pada Kelas IX F Di SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020
Abstract
Materi pelajaran Reproduksi Pada Tumbuhan Dan Hewan yang urut dan logis sebenarnya sangat penting diberikan kepada murid untuk melatih menggunakan bahasa secara aktif. Ada beberapa faktor penyebab yaitu, (1) sistem ujian yang biasanya menjabarkan soal-soal yang sebagian besar bersifat teoritis, (2) kelas yang terlalu besar dengan jumlah murid berkisar antara empat puluh sampai lima puluh orang. Oleh sebab itu peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang penggunaan Pembelajaran Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah (1) “Seberapa jauh peningkatan prestasi belajar siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Alam khususnya reproduksi pada tumbuhan dan hewan yang urut dan logis pada siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi? (2) Apakah Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) dapat meningkatkan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam dalam bidang reproduksi pada tumbuhan dan hewan yang urut dan logis siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi? Hasil penelitian siklus 1 sampai dengan siklus 3 dari data yang dikumpulkan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan melului Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) terdapat peningkatan prestasi belajar siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi, khususnya reproduksi pada tumbuhan dan hewan yang urut dan logis, hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya rata-rata hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan guru (rata-rata hasil belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 71,67, 81,88, dan 87,71, sedangkan ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 75,00%, 83,33%, dan 87,50%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
References
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta
Gemi Nastiti dan Achmad A. Hinduan, “Pembelajaran IPA Model Integrated untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Energi
Gilbert A. Churchil. 1991. Marketing Research Metodological Fuondations. New York: The Dryden Press.
Harisiati, Titik. 1999. Penelitian Tindakan Sebagai Aplikasi Metode Ilmiah dan Pemecahan masalah Pebelajaran bahasa Dalam Seminar. FPBS IKIP Malang.
Melvin. L. Silberman. 2004. Active Learning. 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: nuansa dan Nusamedia.
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metodologi Penelitian pendidikan. Bandung ; Remaja Rosdakarya.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), 136
U. Ali, “Pengelolaan Pembelajaran IPA Ditinjau dari Hakikat Sains pada SMP di Kabupaten Lombok Timur” dalam e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA
Copyright (c) 2021 WKP
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.