Peningkatan Hasil Belajar Menganalisis Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia Masa Orde Baru Pada Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Dengan Penerapan Model Think-Pair-Square Siswa Kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Barat Kabupaten Magetan
Abstract
Permasalahan yang muncul di Kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Barat Kabupaten Magetan adalah siswa kurang menguasai beberapa kompetensi dasar yang diajarkan. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 42,86% atau 12 siswa Kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Barat Kabupaten Magetan belum memahami sepenuhnya materi Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru. Hal ini didukung dengan adanya nilai ulangan harian dengan rerata 58,13 dan 43,75% atau 14 siswa memiliki nilai di bawah rata-rata kelas. Atas dasar data hasil observasi bahwa siswa kurang tertarik terhadap materi Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru, karena mungkin menganggap bahwa materi ini adalah materi yang membosankan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 3 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru melalui metode Think-Pair-Square Siswa Kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Barat Kabupaten Magetan Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Peranan Model Pembelajaran Think-Pair-Square dalam meningkatkan kemampuan materi ajar Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : pada siklus I 73,75; siklusĀ II 76,88, dan siklus III 79,06. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu siklus I hanya 68,75%, siklus II meningkat menjadi 81,25%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
References
Abdurrahman, M., & Bintoro, T. 2000. Memahami dan Menangani Siswa dengan Problema dalam Belajar : Pedoman Guru. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SLTP, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Dirjen Dikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional.
Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Miles, M.B., & Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : Universitas Indonesia.
Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito
Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang
Noehi,Nasution.1999. Evaluasi Pengajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
Soekamto, H. 2001. Peranan Strategi Pembelajaran yang Menekankan pada Aktivitas Siswa dalam Meningkatkan Minat dan Prestasi Siswa Tema IPS-Geografi. Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah. Vol. 3 No. 9, 10.
Trianto.2007. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Group.
Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing
Copyright (c) 2021 WKP
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.