Peningkatan Kemampuan Mengonstruksi Informasi Dalam Teks Prosedur Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition Siswa Kelas XI-MIPA 1 SMA Negeri 1 Wonoayu

  • Waluya Waluya Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wonoayu Kabupaten Sidoarjo
Keywords: teks prosedur, Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar Mengonstruksi informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur sangat rendah, yakni 48,57% dari jumlah siswa memiliki nilai di bawah standar ketuntasan dengan nilai rerata yang dicapai 57,71. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Apabila guru menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep Mengonstruksi informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2x45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrumen tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman Mengonstruksi informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur melalui metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siswa Kelas XI-MIPA 1 SMA Negeri 1 Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Peranan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : pada siklus I 72,29; siklus II 75,29; dan siklus III 79,00. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan prosentasi ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 57,14%, siklus II 77,14%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 91,43%.

References

Djunaidi Ghony. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UIN Malang.

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Hamalik, O. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Hamzah B. Uno. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Angkasa.

Miles, M. B., & Hubermen, A. M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Moleong, L. J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suharsini, Arikunto. 1983. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Published
2019-08-21
How to Cite
Waluya, W. (2019). Peningkatan Kemampuan Mengonstruksi Informasi Dalam Teks Prosedur Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition Siswa Kelas XI-MIPA 1 SMA Negeri 1 Wonoayu. Jurnal Revolusi Pendidikan (JUREVDIK), 2(3), 84-91. Retrieved from https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JUREVDIK/article/view/387

Article metrics

Abstract views : 267