Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Karakteristik Geografis Dan Kehidupan Di Wilayah Asean Dengan Metode Think-Pair-Share Siswa Kelas VI SDN 3 Wates Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019
Abstract
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar, salah satunya dengan pembelajaraan kooperatif dengan pendekatan struktural Think-pair-share. Berdasarkan hal tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : Adakah peningkatan kemampuan Mengidentifikasi karakteristik geografis dan kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN dengan metode think-pair-share siswa kelas VI SDN 3 Wates Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian tindakan. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik yaitu mengunakan rumus mean atau rata-rata. Penelitian ini memperoleh kesimpulan : 1) Terjadi perubahan tingkah laku pada sebagain besar siswa ke arah yang lebih baik, diantaranya adalah minat belajar, keingintahuan, motivasi, keberanian melakukan tindakan (psikomotorik), keberanian menyampaikan pendapat (afektif) baik secara individu maupun kelompok. 2) Terjadi perubahan yang signifikan pada hasil belajar (prestasi) dari Siklus I sampai dengan Siklus III. 3) Terjadi perubahan kinerja guru menjadi lebih baik; diantaranya adalah kreatifitas menyusun bahan ajar, peranan guru, dan inovatif dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil penilaian dan pengamatan siswa guru menunjukkan bahwa dengan menggunakan think-pair-share dapat membantu siswa dalam meningkatkan memahami pelajaran IPS pada kompetensi dasar Mengidentifikasi karakteristik geografis dan kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN. Hal ini berdasarkan Data perbandingan nilai rata-rata setiap siklus : Siklus I : 71. Siklus II : 81. Siklus III : 89. Perbandingan ketuntasan belajar : Siklus I : 40%. Siklus II : 70%. Siklus III : 100%.
References
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum. 1999. Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan (Action Research); Jakarta. Depdikbud
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 2000. Panduan Kurikulum Metode Alternatif Belajar/Mengajar Jakarta.Depdikbud
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Satker Pembinaan Pendidikan Menengah Umum (2005/2006) Buku Materi Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK); Jawa Timur;.
Kementerian Pendidikann dan Kebudayaan. Kurikulum 2013 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Melvin L. Silberman, 1996. Active Learning : 101 Strategies to Teach Any Subject. Boston:Allyn Bacon.
Nurhadi dkk, (II Rev. 2004) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK; Malang ; Penerbit Universitas Negeri Malang.
Rachiati Wiriatmadja, 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Wawang Hutawarman, 2004. Model-Model Pembelajaran Kooperatif.
Workshop PTK, 2005, Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Afektif, Dinas P dan K.
Copyright (c) 2022 JUREVDIK
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.