Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Proses Perumusan Pancasila Melalui Metode Pembelajaran Discovery Learning Siswa Kelas VI SDN Kesambi Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo
Abstract
Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berada pada kategori rendah, utamanya pada kompetensi dasar Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Hal ini didukung adanya data hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan hanya mencapai mean skor 58,33 dan siswa yang dinyatakan tuntas belajar sebanyak 14 siswa atau 50,00% dengan standar ketuntasan minimal 75%. Sebagai perwujudan tanggung jawab peneliti yang juga guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas VI, menawarkan penerapan model pembelajaran Discovery Learning. Ditengarai model pembelajaran Discovery Learning ini mampu memberikan pengalaman belajar aktif yang berpusat pada siswa, membantu siswa menemukan ide-idenya sendiri dan mengambil maknanya sendiri serta memberikan pemahaman bahwa belajar sejati terjadi melalui personal discovery atau penemuan pribadi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan melalui strategi pembelajaran Discovery Learning pada siswa Kelas VI, SDN Kesambi Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan strategi pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 74,29; siklus II 80,71; dan siklus III 85,00. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 64,29%, siklus II 78,57%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 92,86%.
References
Arends, Ricardl. 2008. Learning To Teach. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara
Miles, M. B., & Hubermen, A. M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2007. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Spradley, J. P. 1980. Participant Observation. New York : Holt, Rinehart and Winston.
Trianto. 2006. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Penada Media Group.
Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang : Bayu Media Publising.
Copyright (c) 2019 JRP
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.