Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Operasi Aljabar Eksponen Dan Logaritma Melalui Pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS) Siswa Kelas X IPA 1 SMA Negeri 4 Madiun
Abstract
Permasalahan yang muncul di Kelas X IPA 1 adalah siswa kurang menguasai konsep Menggunakan operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma. Seharusnya siswa Kelas X IPA 1 pada semester I telah memahami materi ajar Matematika, khususnya kompetensi dasar Menggunakan operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 58,82% siswa belum memahami konsep Menggunakan operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma. Hal ini didukung dengan adanya nilai ulangan harian dengan rerata 50,59 dan 58,82% siswa belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75, serta adanya data hasil observasi bahwa siswa kurang tertarik terhadap pelajaran Matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 45 menit), dan setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan jurnal. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Meningkatkan hasil belajar Menggunakan operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma melalui pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS), 2) Mengetahui kemampuan guru dalam upaya merenovasi pelaksanaan pelajaran Matematika melalui pengembangan model pembelajaran, 3) Memperluas wawasan guru terhadap perlunya pengembangan model pembelajaran, 4) Mengetahui peningkatan penguasaan konsep Matematika khususnya Menggunakan operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep Menggunakan operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS). Hal ini dapat dibuktikan adanya kenaikan nilai rerata kelas dalam setiap siklusnya. Masing-masing adalah, pada siklus I 69,41, siklus II 77,65, dan siklus III 82,35. Peningkatan ini juga diikuti dengan kenaikan tingkat ketuntasan belajar yaitu pada siklus I siswa yang dinyatakan tuntas belajar adalah 47,06%, siklus II 73,53% dan siklus III 94,11%.
References
Abdurrahman, M., & Bintoro, T. 2000. Memahami dan Menangani Siswa dengan Problema dalam Belajar: Pedo-man Guru. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SLTP, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Dirjen Dikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional.
Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Miles, M.B., & Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia Jakarta.
Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito
Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang
Noehi, Nasution. 1999. Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soekamto, H. 2001. Peranan Strategi Pembelajaran yang Menekankan pada Aktivitas Siswa dalam Meningkatkan Minat dan Prestasi Siswa Mata Pelajaran IPS-Geografi. Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah. Vol. 3 No. 9, 10.
Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.
Copyright (c) 2022 JRP
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.