Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Peristiwa Penting Yang Dialami Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Siswa Kelas I SDN Kutukulon Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo
Abstract
Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan dapat membuat siswa benar-benar mampu menguasai kenyataan, bukan menguasai teori saja. Pada kenyataannya Ilmu Pengetahuan Sosial pada saat ini tidak seperti yang diharapkan. Siswa belum dapat menerapkan secara maksimal, hal ini terjadi karena guru seringkali hanya mengevaluasi pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dari segi teorinya saja. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pada kompetensi dasar Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga sangat rendah, yakni 66,67% dari jumlah siswa memiliki nilai di bawah standar ketuntasan dengan nilai rerata yang dicapai 57,67. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Examples Non Examples. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga melalui metode Examples Non Examples pada siswa Kelas I SDN Kutukulon Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Peranan Model Pembelajaran Examples Non Examples dalam meningkatkan kemampuan Ilmu Pengetahuan Sosial ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus IĀ 71,67; siklusĀ II 80,00; dan siklus III 86,67. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 33,33%, siklus II 66,67%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
References
Arend, Ruchardl. 2007. Learninng to Teach. Jakarta : Pustaka Pelajar.
Bogdan, R.C. & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Reseach in Education. Boston : Allyn & Bacon.
Guba, E. G. & Lincoln, Y. S. 1981. Effective Evaluation. San Francisco : Jossey Bass Publishers.
Ghony, Djunaidi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : UIN Malang-Press.
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Hamalik, O. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Miles, M. B., & Hubermen, A. M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : Universitas Indonesia.
Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Spradley, J. P. 1980. Participant Observation. New : York : Holt, Rinehart and Winston.
Uno, Hamzah. 2004. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Copyright (c) 2021 JPKG
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.