Mengoptimalkan Hasil Prestasi Mata Pelajaran Bimbingan Konseling Melalui Visual Activities Learning Model Pada Siswa Kelas IX-B Di SMP Negeri 1 Pacitan, Kabupaten Pacitan Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021
Abstract
Dengan menggunakan metode Visual Activities Learning Model dapat berjalan dengan optimal. Kemampuan dasar pada Materi Bimbingan hubungan pemerintahan pusat dan daerah dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat terlihat pada hasil evaluasi siswa yang mencapai ketuntasan 78,31%. Pada Siklus I hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas baik dalam kegiatan belajar sebanyak 21 (76,75%) dan sedang sebanyak 4 (12,91%) serta sebanyak 4 (12,91%) menunjukkan aktifitas kurang. Sedangkan hasil pengamatan dari sudut perhatian siswa dalam kegiatan belajar, siswa yang memiliki perhatian baik sebanyak 12 (38,71%), yang memiliki perhatian sebanyak 6 (19,36%) dan perhatian kurang 13 (41,94%). Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa dengan metode Visual Activities Learning Model dapat meningkatkan aktifitas dan perhatian siswa pada pelajaran Bimbingan Konseling. Dengan menggunakan metode Visual Activities Learning Model tersebut Belum dinyatakan Tuntas. Maka perlu diadakan kegiatan penelitian pada siklus yang ke 2. Pada Siklus II yang memiliki hasil data di atas dapat kita lihat dari hasil aktifitas siswa yang memiliki aktifitas baik dalam kegiatan belajar sebanyak 26 (83,87%) dan sedang sebanyak 2 (6,46%) serta sebanyak 2 (6,46%) menunjukkan aktifitas kurang. Sedangkan hasil pengamatan dari sudut perhatian siswa dalam kegiatan belajar, siswa yang memiliki perhatian baik sebanyak 25 (80,65%), perhatian orang tua sebanyak 4 (12,91%) dan perhatian kurang 2 (6,46%). Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa dengan metode Visual Activities Learning Model dapat meningkatkan aktifitas dan perhatian siswa pada pelajaran Bimbingan Konseling. Dengan menggunakan metode Visual Activities Learning Model tersebut dinyatakan Tuntas. Maka tidak perlu diadakan kegiatan penelitian pada siklus berikutnya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, hipotesis yang dianjurkan dalam penelitian tindakan kelas ini : “Jika kegiatan Bimbingan Konseling menggunakan metode Visual Activities Learning Model pada Materi Bimbingan Mendiskripsikan Pilihan Karir Setelah Lulus SMP-MTs pada pelajaran Bimbingan Konseling prestasi belajar siswa dapat meningkat”, dapat di terima.
References
Bimo Walgito, 1980. Psychology Sosial. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Umum.
Drs. Dariyanto, 1983. Tujuan, Metode dan Satuan Pelajaran dan Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Andi Offset.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992. Himpunan Perundang-Undangan RI bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta
Purwodarminto, 1984. Kamus Umum Bimbingan Konseling, Jakarta: Balai Pustaka.
Singgih D. Gunarso 1984. Psikologi Perkembangan Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Suratinah Titonegoro, 1989, Anak supernormal dan Program Pendidikannya Jakarta : Gramedia.
Suprayitno, Adi. 2020. Pedoman Penyusunan dan Penulisan Jurnal Ilmiah Bagi Guru. Yogyakarta: Deepublish
Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Bandung : Citra Umbara.
Winkel, WS. 1991. Psikologi Pengajaran, Jakarta : Gramedia.
Winarno Surachmad, 1984. Pengantar Interelasi Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito.
Copyright (c) 2022 JPKG

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.