Implementasi Model Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic (VAK) Dapat Memotivasi Guru Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Di SDN Papungan 1 Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020

  • Rusmiyati Rusmiyati SDN Papungan 1 Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi
Keywords: motivasi guru, Model Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic (VAK)

Abstract

Pembelajaran yang terjadi di SDN Papungan 1, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi secara umum dalam melaksanakan pembelajaran masih kurang optimal. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan sekolah. Penelitian dilaksanakan di SDN Papungan 1, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama 1 (satu) bulan, yakni bulan September 2019. Adupun jumlah subjek penelitian tindakan sekolah ini adalah semua guru SDN Papungan 1, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi yang berjumlah 10 guru. Pengambilan data  dilakukan dengan metode observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Penggunaan media dalam pengajaran mampu meningkatkan kemampuan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika di rata-rata prosesntase kegiatan  guru dalam mengajar mengalami kenaikan sebesar 20,00% yakni jika siklus I sebesar 68,00% maka pada siklus II menjadi 88,00 %. Hal ini menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic (VAK) penggunaan media efektif dalam meningkatkan motivasi guru dalam pembelajaran, (2) Model Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic (VAK) penggunaan media juga meningkatkan jumlah guru yang mengajar dengan media, jika siklus 1 yang menggunakan media sebanyak 7 guru  atau  70,00 % sedangkan siklus 2 meningkat menjadi 9 guru atau 90,00% selain itu juga mampu meningkatkan nilai pelaksanaan pembelajaran guru SDN Papungan 1, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi indikasinya, jika siklus I guru yang dinyatakan tuntas sebanyak 7 atau 70% dengan rata-rata 80,00 maka pada siklus II meningkat menjadi 9 atau 90,00% dengan rata-rata nilai 87,50. Artinya jika pada siklus I ketidaktuntasan sebesar 30% maka setelah penerapan siklus II menurun menjadi 10,00 %. Dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa dengan Model Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic (VAK) penggunaan media pelaksanaan pembelajaran dapat ditingkatkan secara optimal.

References

Bambang Budi Wiyono. 2000. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Semangat Kerja Guru dalam Melaksanakan Tugas Jabatan di Sekolah Dasar. (abstrak) Ilmu Pendidikan: Jurnal Filsafat, Teori, dan Praktik Kependidikan. Universitas Negeri Malang. (Accessed, 31 Oct 2002).

National Board for Professional Teaching Standards. 2002 . Five Core Propositions. NBPTS HomePage. (Accessed, 31 Oct 2002).

Sudarwan Danim. 2002. Inovasi Pendidikan : Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia.

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Suyanto dan Djihad Hisyam. 2000. Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia Memasuki Millenium III. Yogyakarta : Adi Cita.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/, diunduh, 11 Oktober 2010

Published
2022-01-19
How to Cite
Rusmiyati, R. (2022). Implementasi Model Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic (VAK) Dapat Memotivasi Guru Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Di SDN Papungan 1 Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020. Jurnal Merdeka Mengajar (JMM), 3(1), 76-82. Retrieved from https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JMM/article/view/1180

Article metrics

Abstract views : 69