Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Pemilu Dan Pilkada Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Siswa Kelas VI SDN Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
Abstract
Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat membuat siswa benar-benar mampu menguasai kenyataan, bukan menguasai teori saja. Pada kenyataannya Pendidikan Kewarganegaraan pada saat ini tidak seperti yang diharapkan. Siswa belum dapat menerapkan secara maksimal, hal ini terjadi karena guru seringkali hanya mengevaluasi pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan dari segi teorinya saja. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam bidang Pendidikan Kewarganegaraan khususnya pada kompetensi dasar Menjelaskan Proses Pemilihan Umum dan Pemilihan Umum Kepala Daerah sangat rendah, yakni 42,86% dari jumlah siswa memiliki nilai di bawah standar ketuntasan dengan nilai rerata yang dicapai 58,33. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Examples Non Examples. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep Menjelaskan Proses Pemilihan Umum dan Pemilihan Umum Kepala Daerah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan Menjelaskan Proses Pemilihan Umum dan Pemilihan Umum Kepala Daerah melalui metode Examples Non Examples pada siswa Kelas VI SDN Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Peranan Model Pembelajaran Examples Non Examples dalam meningkatkan kemampuan Pendidikan Kewarganegaraan ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 72,50; siklusĀ II 80,83; dan siklus III 85,00. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 66,67%, siklus II 83,33%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%. Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Examples Non Examples dalam proses pembelajaran dapat meningkatan kemampuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kompetensi dasar Menjelaskan Proses Pemilihan Umum dan Pemilihan Umum Kepala Daerah.
References
Arend, Ruchardl. 2007. Learninng to Teach. Jakarta : Pustaka Pelajar.
Bogdan, R.C. & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Reseach in Education. Boston : Allyn & Bacon.
Guba, E. G. & Lincoln, Y. S. 1981. Effective Evaluation. San Francisco : Jossey Bass Publishers.
Ghony, Djunaidi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : UIN Malang-Press.
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Hamalik, O. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Miles, M. B., & Hubermen, A. M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : Universitas Indonesia.
Moleong, L. J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Spradley, J. P. 1980. Participant Observation. New : York : Holt, Rinehart and Winston.
Uno, Hamzah. 2004. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Copyright (c) 2018 Jurnal JEG

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.